Aktif di Dunia Pendidikan, Kesehatan dan Kemasyarakatan
Sesuai dengan pendidikan dan latar belakang saya. Saya aktif dalam dunia pendidi-kan, kesehatan dan sosial kemasyarakatan. Sejak dibangku kuliah, saya berorganisasi di senat mahasiswa FK UGM. Lulus kuliah, disamping sebagai dokter PTT di Puskesmas, saya juga mendapat kepercayaan untuk mempersiapkan, mengelola dan mengembangkan pesan-tren khususnya untuk institusi pendidikan dan pendidikan profesi kesehatan (perawat dan bidan), bidang kesehatan serta aktif pula dalam organisasi profesi dan kemasyarakatan, baik di Jombang maupun di propinsi Jawa Timur. Dari semua organisasi yang saya pimpin dan berkembang hingga saat ini, saya selalu menerapkan berbagai pendekatan yang tidak lepas dari hubungan antar manusia atau manajemen dengan filosofi “win-win solution”.
Sisi positif dunia politik,
Bagi saya, dunia politik bukanlah hal yang baru. Berbagai kesibukan dan kegiatan diatas dapat saya jadikan sebagai sarana pembelajaran dan bekal dalam terjun ke dunia politik. Darah politik mungkin juga mengalir dari ayah saya Kyai As’ad Umar yang disamping sebagai pimpinan pesantren, sejak usia muda sudah sangat aktif dikancah perpolitikan. Mulai dari Jombang, sebagai Ketua DPRD Jombang dalam usia 25 tahun, anggota DPRD Jawa Timur dan juga sebagai anggota DPR RI. Dari sisi positif, dunia politik akan lebih menambah wawasan, pertemanan dan berkiprah untuk kepentingan yang lebih besar yaitu bangsa atau masyarakat yang lebih heterogen.
Kenapa konsisten di Partai Golkar
Saat ini memang banyak sekali partai, baik lama maupun baru. Belajar dari perjalanan partai-partai politik di Indonesia serta hasil PEMILU dari waktu kewaktu, bagi saya Golkar adalah partai nasionalis yang tetap memiliki visi kebangsaan yang jelas dan luhur. Memilki sejarah yang cukup panjang dan berkembang sesuai tuntutan jaman. Berdiri, berjaya, dihujat dan bangkit lagi sebagai pemenang dalam Pemiku 2004. Secara historis, Golkar juga sangat dekat dengan keluarga besar Darul Ulum. Meski bukan sebagai pesantren Golkar sebagaimana sebagian orang mengidentikkan, namun sejak Pemilu 1977, melalui Golkar selalu ada perwakilan yang duduk sebagai anggota dewan, baik untuk DPRD Jombang, Propinsi maupun DPR RI. Selain Kyai As’ad, misalnya DR.KH. Musta’in Romly, Kyai Rifa’i dan Kyai Dimyati Romly. Itulah antara lain yang menjadi salah satu pertimbangan kenapa saya tetap konsisten di Partai Golkar. Karena itu pula saya kemudian mendapat kesempatan dan bersedia untuk menjadi Caleg DPR RI 2009 ini. Meski sebelumnya, beberapa partai juga sempat memberikan kesempatan yang sama.
Kiat maju dan meraih target suara terbanyak
Dalam Pemilu 2009, Partai Golkar adalah salah satu partai yang menerapkan kebi-jakan perolehan suara terbanyak dalam penentuan kursi legislatifnya sebagaimana ditetap-kan DPP. Partai Golkar. Hal ini tentunya juga mempengaruhi kinerja semua Caleg untuk bekerja keras meraih target tersebut. Demikian juga dengan saya yang menempati nomor 7 dari 12 calon Partai Golkar Dapil 8 ini. Pronsipnya saya tidak mempermasalahkan berapa nomor urut saya. Karena itu, salah satu kiat yang saya tempuh adalah Silaturrahim. Saya berpendapat bahwa sebagai mahluk sosial, kita tidak mungkin hidup sendiri, kita pasti berhubungan dengan orang lain, baik orang itu sependapat ataupun yang tidak sependapat dengan kita. Filosofi yang saya pegang dalam berkehidupan adalah mendapatkan teman sebanyak-banyaknya atau menjalin silaturrahim dengan semua kelompok dan golongan. Demikian juga berkaitan dengan kesiapan saya untuk berkompetisi dalam Pemilu 2009 kali ini. Dengan silaturrahim tersebut, sebagaimana sabda Nabi, setidak-tidaknya kita akan dapat lebih dipermudah dalam masalah rizki dan lebih memperpanjang umur. Masalah keberhasilan menjadi anggota DPR RI yang akan datang, saya tawakkal dan mengikuti ketetapan yang digariskan oleh Allah SWT. Dengan itu, saya akan senantiasa berupaya keras, namun tetap melangkah dengan langkah yang baik dan santun. Dalam Islam, pada dasarnya kita selalu diperintahkan untuk senantiasa berlomba atau berkompetisi. Dan yang terbaik adalah berkompetisi dalam kebaikan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, kita perlu cara atau seni yang itu dapat diartikan sebagai politik. Sehingga dengan demikian dalam berkehidupan ini sebetulnya kita tidak akan terlepas dari politik. Bahkan, orang yang tidak menentukan pilihan atau “golput”pun, itu berarti dia juga berpolitik.
Masyarakat semakin tak acuh dalam PEMILU
Banyaknya kegiatan politik yang langsung dilakukan oleh masyarakat seperti Pemilu legislatif, Pilpres, Pilgub, Pilkada, Pilkades dll menjadikan sebagian masyarakat kita saat ini capek atau jenuh. Apalagi masyarakat juga sering menyaksikan beberapa oknum wakil rakyat yang dulu mereka pilih dan dambakan melalui pemilihan partai ternyata tidak dapat menyalurkan aspirasi mereka. Masyarakat juga banyak disuguhi berita sepak terjang para oknum wakil rakyat yang hanya lebih mementingkan dirinya sendiri melebihi kepentingan partai apalagi kepentingan masyarakat atau bangsa. Belum lagi pertikaian dan perpecahan dari para pelaku politik, baik internal partai, maupun antar partai.
Harapan untuk masyarakat dan para calon
PEMILU adalah sebuah momen yang sangat penting bagi negara demokrasi dan dapat menjadi salah satu indikator kedewasaan dan kemapanan suatu bangsa. Kita dapat melihat dan membandingkan satu bangsa/ negara dengan bangsa/ negara lain melalui PEMILU yang dilaksanakan. Dalam kesempatan ini saya sangat berharap kepada masya-rakat bahwa sebagai warga negara yang baik dan demi kemajuan bangsa Indonesia kedepan untuk mendukung dan mensukseskan pelaksanaan PEMILU 2009, tentunya dengan datang ke TPS, memilih nama calon sesuai dengan yang kita harapkan dan yang kita yakini dapat menyuarakan aspirasi kita. Kepada para calon, baik untuk DPRD Kabupaten/kodya, Propinsi, DPR RI maupun DPD saya berharap untuk dapat menarik simpati masyarakat dengan cara yang baik, berkompetisi dengan baik dan menghindari upaya-upaya adu domba dan fitnah memfitnah. Semoga PEMILU 2009 nanti dapat menghasilkan wakil rakyat yang benar-benar sesuai dengan yang kita harapkan semua.
Sesuai dengan pendidikan dan latar belakang saya. Saya aktif dalam dunia pendidi-kan, kesehatan dan sosial kemasyarakatan. Sejak dibangku kuliah, saya berorganisasi di senat mahasiswa FK UGM. Lulus kuliah, disamping sebagai dokter PTT di Puskesmas, saya juga mendapat kepercayaan untuk mempersiapkan, mengelola dan mengembangkan pesan-tren khususnya untuk institusi pendidikan dan pendidikan profesi kesehatan (perawat dan bidan), bidang kesehatan serta aktif pula dalam organisasi profesi dan kemasyarakatan, baik di Jombang maupun di propinsi Jawa Timur. Dari semua organisasi yang saya pimpin dan berkembang hingga saat ini, saya selalu menerapkan berbagai pendekatan yang tidak lepas dari hubungan antar manusia atau manajemen dengan filosofi “win-win solution”.
Sisi positif dunia politik,
Bagi saya, dunia politik bukanlah hal yang baru. Berbagai kesibukan dan kegiatan diatas dapat saya jadikan sebagai sarana pembelajaran dan bekal dalam terjun ke dunia politik. Darah politik mungkin juga mengalir dari ayah saya Kyai As’ad Umar yang disamping sebagai pimpinan pesantren, sejak usia muda sudah sangat aktif dikancah perpolitikan. Mulai dari Jombang, sebagai Ketua DPRD Jombang dalam usia 25 tahun, anggota DPRD Jawa Timur dan juga sebagai anggota DPR RI. Dari sisi positif, dunia politik akan lebih menambah wawasan, pertemanan dan berkiprah untuk kepentingan yang lebih besar yaitu bangsa atau masyarakat yang lebih heterogen.
Kenapa konsisten di Partai Golkar
Saat ini memang banyak sekali partai, baik lama maupun baru. Belajar dari perjalanan partai-partai politik di Indonesia serta hasil PEMILU dari waktu kewaktu, bagi saya Golkar adalah partai nasionalis yang tetap memiliki visi kebangsaan yang jelas dan luhur. Memilki sejarah yang cukup panjang dan berkembang sesuai tuntutan jaman. Berdiri, berjaya, dihujat dan bangkit lagi sebagai pemenang dalam Pemiku 2004. Secara historis, Golkar juga sangat dekat dengan keluarga besar Darul Ulum. Meski bukan sebagai pesantren Golkar sebagaimana sebagian orang mengidentikkan, namun sejak Pemilu 1977, melalui Golkar selalu ada perwakilan yang duduk sebagai anggota dewan, baik untuk DPRD Jombang, Propinsi maupun DPR RI. Selain Kyai As’ad, misalnya DR.KH. Musta’in Romly, Kyai Rifa’i dan Kyai Dimyati Romly. Itulah antara lain yang menjadi salah satu pertimbangan kenapa saya tetap konsisten di Partai Golkar. Karena itu pula saya kemudian mendapat kesempatan dan bersedia untuk menjadi Caleg DPR RI 2009 ini. Meski sebelumnya, beberapa partai juga sempat memberikan kesempatan yang sama.
Kiat maju dan meraih target suara terbanyak
Dalam Pemilu 2009, Partai Golkar adalah salah satu partai yang menerapkan kebi-jakan perolehan suara terbanyak dalam penentuan kursi legislatifnya sebagaimana ditetap-kan DPP. Partai Golkar. Hal ini tentunya juga mempengaruhi kinerja semua Caleg untuk bekerja keras meraih target tersebut. Demikian juga dengan saya yang menempati nomor 7 dari 12 calon Partai Golkar Dapil 8 ini. Pronsipnya saya tidak mempermasalahkan berapa nomor urut saya. Karena itu, salah satu kiat yang saya tempuh adalah Silaturrahim. Saya berpendapat bahwa sebagai mahluk sosial, kita tidak mungkin hidup sendiri, kita pasti berhubungan dengan orang lain, baik orang itu sependapat ataupun yang tidak sependapat dengan kita. Filosofi yang saya pegang dalam berkehidupan adalah mendapatkan teman sebanyak-banyaknya atau menjalin silaturrahim dengan semua kelompok dan golongan. Demikian juga berkaitan dengan kesiapan saya untuk berkompetisi dalam Pemilu 2009 kali ini. Dengan silaturrahim tersebut, sebagaimana sabda Nabi, setidak-tidaknya kita akan dapat lebih dipermudah dalam masalah rizki dan lebih memperpanjang umur. Masalah keberhasilan menjadi anggota DPR RI yang akan datang, saya tawakkal dan mengikuti ketetapan yang digariskan oleh Allah SWT. Dengan itu, saya akan senantiasa berupaya keras, namun tetap melangkah dengan langkah yang baik dan santun. Dalam Islam, pada dasarnya kita selalu diperintahkan untuk senantiasa berlomba atau berkompetisi. Dan yang terbaik adalah berkompetisi dalam kebaikan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, kita perlu cara atau seni yang itu dapat diartikan sebagai politik. Sehingga dengan demikian dalam berkehidupan ini sebetulnya kita tidak akan terlepas dari politik. Bahkan, orang yang tidak menentukan pilihan atau “golput”pun, itu berarti dia juga berpolitik.
Masyarakat semakin tak acuh dalam PEMILU
Banyaknya kegiatan politik yang langsung dilakukan oleh masyarakat seperti Pemilu legislatif, Pilpres, Pilgub, Pilkada, Pilkades dll menjadikan sebagian masyarakat kita saat ini capek atau jenuh. Apalagi masyarakat juga sering menyaksikan beberapa oknum wakil rakyat yang dulu mereka pilih dan dambakan melalui pemilihan partai ternyata tidak dapat menyalurkan aspirasi mereka. Masyarakat juga banyak disuguhi berita sepak terjang para oknum wakil rakyat yang hanya lebih mementingkan dirinya sendiri melebihi kepentingan partai apalagi kepentingan masyarakat atau bangsa. Belum lagi pertikaian dan perpecahan dari para pelaku politik, baik internal partai, maupun antar partai.
Harapan untuk masyarakat dan para calon
PEMILU adalah sebuah momen yang sangat penting bagi negara demokrasi dan dapat menjadi salah satu indikator kedewasaan dan kemapanan suatu bangsa. Kita dapat melihat dan membandingkan satu bangsa/ negara dengan bangsa/ negara lain melalui PEMILU yang dilaksanakan. Dalam kesempatan ini saya sangat berharap kepada masya-rakat bahwa sebagai warga negara yang baik dan demi kemajuan bangsa Indonesia kedepan untuk mendukung dan mensukseskan pelaksanaan PEMILU 2009, tentunya dengan datang ke TPS, memilih nama calon sesuai dengan yang kita harapkan dan yang kita yakini dapat menyuarakan aspirasi kita. Kepada para calon, baik untuk DPRD Kabupaten/kodya, Propinsi, DPR RI maupun DPD saya berharap untuk dapat menarik simpati masyarakat dengan cara yang baik, berkompetisi dengan baik dan menghindari upaya-upaya adu domba dan fitnah memfitnah. Semoga PEMILU 2009 nanti dapat menghasilkan wakil rakyat yang benar-benar sesuai dengan yang kita harapkan semua.

1 komentar:
assalamu'alaikum...Tetap semangat saja Gus,,,semoga
senantiasa mewujudkan masyarakat Indonesia Baru yang bersatu, berdaulat,maju,modern,damai,adil, makmur,beriman dan bertakwa, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam tatanan masyarakat madani,sesuai dengan visi dan misi Partai Golkar...amin...(ikhwan)
Posting Komentar